Dalam menghadapi SBMPTN Saintek 2017, ada strategi yang harus dijalani. Salah satunya banyak berlatih dengan mengerjakan soal-soal prediksi SBMPTN Saintek 2017. Mengerjakan soal-soal tersebut menjadi salah satu strategi karena soal-soal prediksi dibuat berdasarkan kisi-kisi dan soal SBMPTN Saintek dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, setiap tahun soal-soal SBMPTN Saintek memiliki kemiripan dengan tahun sebelumnya. Jadi, kemungkinan soal sesungguhnya nanti mirip dengan soal-soal SBMPTN Saintek tahun selanjutnya.
Seperti dijelaskan sebelumnya, soal-soal prediksi dibuat berdasarkan kisi-kisi dan soal SBMPTN Saintek tahun sebelumnya. Oleh karena itu, peraturan dan komposisi soalnya sama dengan SBMPTN Saintek sebelumnya dan tentunya soal aslinya nanti. Bagaimana peraturan dan komposisinya?
Dalam mengerjakan soal-soal SBMPTN, ada peraturan yang perlu dipahami. Peraturan ini berkaitan dengan petunjuk penyelesaian soal. Petunjuk penyelesaian soal ini terdiri dari petunjuk A, B, dan C. Petunjuk A berisi aturan agar kita memilih satu jawaban yang paling tepat dari 5 pilihan jawaban (ABCDE). Petunjuk B berisi aturan agar kita memilih satu jawaban dengan mempertimbangkan hubungan dan kebenaran dari dua pernyataan. Petunjuk C berisi aturan agar kita memilih jawaban dari beberapa poin (1234). Adanya ketiga petunjuk ini membuat kita harus cermat dalam melihat petunjuk yang tepat untuk menyelesaikan soal.
Komposisi soal SBMPTN Saintek 2017 terdiri dari Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) dan Tes Kemampuan Dasar (TKD) Saintek. TKPA terbagi menjadi 45 soal TPA, 15 soal Matematika Dasar, 15 soal Bahasa Indonesia, dan 15 soal Bahasa Inggris dengan waktu pengerjaan 105 menit. TKD Saintek terbagi menjadi 15 soal Matematika IPA, 15 soal Fisika, 15 soal Kimia, dan 15 soal Biologi dengan waktu pengerjaan 90 menit.
Karena kesamaan peraturan dan komposisi dengan soal SBMPTN dan aslinya nanti, mengerjakan soal-soal prediksi akan membantu kita terbiasa mengerjakannya. Selain itu, kita bisa mengukur kapasitas diri. Jika masih ada yang kurang, kita bisa memperbaiki dengan memelajarinya kembali. Jika masih ada yang belum tahu, kita bisa menanyakan ke teman atau orang yang lebih mengerti. Semakin sering mengerjakan soal prediksi, semakin paham kemampuan diri.
SBMPTN Soshum 2017 tinggal beberapa minggu lagi. Perjuangan selama ini akan menuju akhirnya. Meski begitu, bukan berarti kerja keras dan doa harus terus dihentikan. Sebaliknya, kerja keras dan doa harus semakin diusahakan, misalnya memperbanyak latihan soal prediksi.
Setiap tahunnya, paket soal SBMPTN memiliki kemiripan soal, misalnya tipe atau bentuk soalnya. Jika dilihat secara cermat, kita akan menemukan kemiripan soal dari tahun ke tahun. Karena mirip, sangat mungkin soal SBMPTN sesungguhnya tidak jauh dari soal-soal SBMPTN tahun sebelumnya, minimal 3 tahun terakhir. Berdasarkan semua itu dan pastinya juga kisi-kisi, dibuatlah soal prediksi.
Soal prediksi ini akan menguji kemampuan kita dalam mengerjakan soal-soal SBMPTN Soshum. Jika masih ada yang kurang atau tidak dimengerti, kita bisa memelajari kembali materi dan paket soal tahun sebelumnya. Selain itu, soal prediksi juga bisa sebagai gambaran tentang kemungkinan soal yang akan keluar. Soal prediksi memang bisa tidak sama persis, tetapi tipe soalnya bisa jadi sama. Jika sudah terbiasa mengerjakan tipe soal SBMPTN, kita akan terlatih dengan tipe soal demikian. Oleh karena itu, mengerjakan dan memelajari soal-soal prediksi SBMPTN Soshum menjadi salah satu persiapan yang tidak boleh dilewatkan.
Lalu, bagaimana bentuk soal prediksi SBMPTN Soshum 2017? Bentuk soal prediksi SBMPTN Soshum 2017 sama dengan tahun sebelumnya. Soal prediksi memang dibuat sama dengan tahun sebelumnya karena soal ujian yang sesungguhnya juga demikian. Soal prediksi ini terdiri dari Tes Kemampuan & Potensi Akademik (TKPA) serta Tes Kemampuan Dasar (TKD) Soshum. Jumlah TKPA sebanyak 90 soal dengan waktu pengerjaan 105 menit, sedangkan TKD Soshum sebanyak 60 soal dengan waktu pengerjaan 90 menit. TKPA terdiri dari 45 soal TPA, 15 soal Matematika Dasar, 15 soal Bahasa Indonesia, dan 15 soal Bahasa Inggris, sedangkan soal TKD terdiri dari 15 soal Sejarah, 15 soal Geografi, 15 soal Sosiologi, dan 15 soal Ekonomi.