“Gue lebih enak belajar sambil dengar musik.”
“Kalo gue, ngga bisa berisik. Fokus baca, baru bisa paham.”
“Nah, kalo gue beda lagi. Gue lebih senang belajar sambil jalan bolak-balik di kamar.”
Siapa yang merasa seperti itu? Kenapa bisa begitu, ya?
Dirimu bisa merasa seperti itu karena setiap orang memiliki tipe belajarnya. Tipe belajar akan memengaruhimu dalam memahami pelajaran ataupun informasi. Tipe belajar ini memperlihatkan kemampuan seseorang dalam menyerap dan mengelola informasi yang didapatkannya. Ada tiga tipe belajar menurut DePorter dan Hernacki.
Tipe-Tipe Belajar
Visual
Tipe visual memiliki kekuatan pada penglihatannya. Seseorang yang bertipe visual memiliki ciri sebagai berikut.
- Lebih mudah memahami dengan peragaan daripada penjelasan lisan.
- Lebih mudah mengerti suatu petunjuk jika sudah dilakukan orang lain.
- Cenderung fokus pada gerakan dan gerak bibir orang yang mengajarnya.
- Sangat memperhatikan sesuatu dengan detail.
- Minat yang kuat pada gambar dan warna.
- Lebih mengingat wajah seseorang.
- Informasi secara lisan sulit untuk diingat.
- Bukan pendengar yang baik, melainkan pemerhati yang baik.
- Kurang pandai berbicara.
Bagaimana cara belajar pada seseorang bertipe visual? Seseorang yang bertipe visual akan lebih mudah belajar dengan cara sebagai berikut.
- Suasana tenang akan membuat orang tipe ini lebih fokus belajar.
- Belajar dengan media yang menarik.
- Menandai bagian penting di buku dengan spidol berwarna.
- Membuat catatan yang menarik dilihat mata, misalnya menuliskannya dengan berbagai warna pulpen.
- Membuat peta konsep, mind map, bagan, grafik, atau sejenisnya untuk memahami suatu materi.
- Mempertahankan kontak mata ketika guru mengajar.
- Beranikan diri untuk bertanya agar terlatih berbicara.
Auditori
Tipe belajar ini memiliki kekuatan pada pendengaran. Seseorang bertipe auditori memiliki ciri sebagai berikut.
- Senang berkomunikasi dengan orang lain.
- Lebih mudah memahami penjelasan lisan.
- Pendengar yang baik.
- Lebih mudah mengingat nama seseorang.
- Kurang senang membaca karena lebih senang dibacakan.
- Kurang bisa menulis karangan ataupun tulisan lainnya.
- Cenderung aktif berbicara.
Ada beberapa cara belajar yang dapat dilakukan untuk seseorang bertipe ini.
- Belajar dengan menggunakan musik.
- Membaca dengan suara lantang agar didengar oleh diri sendiri.
- Belajar bersama teman dan meminta penjelasan kepada teman jika ada yang tidak dimengerti.
- Mendengarkan dengan baik ketika guru mengajar.
- Aktif dalam berdiskusi untuk menyerap ilmu lebih banyak.
- Rekam materi yang diajarkan.
- Belajar untuk menulis meskipun hanya ringkasan.
- Belajar dengan media suara yang menyenangkan, misalnya rekaman suara tau video.
Kinestetik
Tipe ini memiliki kekuatan pada gerak fisik. Seseorang bertipe kinestetik memiliki tipe sebagai berikut.
- Mengerjakan sesuatu sambil menggerakkan anggota tubuh lainnya, misalkan mendengarkan guru sambil mencoret-coret buku.
- Menyukai aktivitas fisik.
- Lebih suka belajar dengan obyek nyata sambil menyentuhnya.
- Lebih suka melakukan praktik.
- Lebih mudah menghafal sambil bergerak.
- Jari telunjuk digerakkan untuk menunjukkan bacaannya.
- Tidak mudah menguasai sesuatu yang abstrak.
- Tidak bisa duduk diam dalam waktu lama.
Seseorang bertipe kinestetik lebih mudah belajar dengan cara sebagai berikut.
- Membaca buku sambil berjalan bolak-balik.
- Membuat peragaan atau mempraktikkan dari materi yang dipelajari.
- Belajar dengan permainan edukatif.
- Belajar di luar ruangan.
- Belajar untuk menulis dengan meringkas materi yang telah didapatkan.
Dari ketiga tipe ini, mungkin saja seseorang memiliki kombinasi di antaranya. Lalu, bagaimana cara belajar yang sesuai? Cara belajar antara tipe satu dan lainnya dapat dikombinasikan serta disesuaikan yang cocok.
Sekarang, kamu sudah tahu tipe dan cara belajarnya. Dengan semua pengetahuan ini, kamu bisa lebih meningkatkan potensimu sehingga melejitkan hasil belajarmu.
(Copywrite by Redaksi CMedia)